Jepang Pamerkan Teknologi Ramah Lingkungan
Departemen Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang di Tokyo, Rabu, menyatakan, pihaknya akan memperlihatkan teknologi dari rumah kaca yang ramah lingkungan, bahkan melibatkan sekitar 50 perusahaan Jepang yang ambil bagian dalam kegiatan di Hokkaido 7-9 Juli mendatang.
Sementara itu, Atase Perindustrian KBRI Tokyo Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan melihat kelebihan teknologi terbaru Jepang di bidang lingkungan, terlebih delegasi Indonesia juga menjadi undangan resmi pemerintah Jepang di KTT G8.
"Delegasi Indonesia nantinya dapat melihat sendiri kemajuan teknologi Jepang sekaligus memperoleh pembanding untuk bisa diterapkan di Indonesia nantinya," kata Sigit.
Ia menambahkan, Indonesia sendiri saat ini sedang menjajaki kerja sama pemanfaatan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dari jepang, termasuk teknologi yang memanfaatkan panas buangan dari industri semen.
"Penjajakannya sedang dilakukan dan memang patut diterapkan di Indonesia, mengingat krisis listrik yang dihadapi ada saat ini. Panas buangan yang dihasilkan industri semen nantinya dapat diubah menjadi energi listrik yang bisa langsung dimanfaatkan," katanya.
Selama berlangsung KTT G8 pada 7-9 Juli mendatang di kawasan resort Danau Toyako, Hokkaido, Jepang akan menampilkan berbagai teknologi yang juga hemat energi dan efisien dalam satu panggung raksasa.
Perusahaan-perusahaan seperti Matsushita Electric Industri Co, Sekisu House Ltd, hingga robot humanoid Asimo dari Honda Motor Co. turut ditampilkan.
Robot Asimo sendiri nantinya akan berperan menjamu para tamu dengan menyuguhkan minuman teh khas Jepang, ocha.
Jepang bersama negara industri maju lainnya diwajibkan untuk mengurangi emisi gas kaca yang diyakini mengakibatkan perubahan iklim dan terjadinya pemanasan global.
KTT G8 diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan yang lebih konkret dan mengikat dari negara-negara maju dalam mengurangi CO2.
Negara-negara maju juga diharapkan memberikan teknologi dan bantuan dana kepada negara berkembang sehingga target mengurangi gas buangan (emisi) global bisa dilaksanakan secara bersama. (*/cax)
No comments:
Post a Comment