Pages

Saturday, 14 February 2009

Batuk

Musim panas yang lembab mulai datang di Nagoya, Jepang.
Seperti tahun yang lalu, saya pun tak bisa mengelak terkena virus batuk, pilek, flu-nya Jepang yang sangat ganas. Dibandingkan dengan batuk pilek yang pernah saya rasakan di Indonesia, penyakit ini terasa lebih ganas di Jepang.
Tenggorokan seperti dibakar api, panas dan kering, suara pun hilang !

Rabu yang lalu saya sudah mulai merasakan gejala meriang, saya tidak tahu darimana virus itu kontak dg tubuh saya, tapi saya ingat beberapa kali memang berpapasan dengan orang yang sedang batuk. Kebetulan antibodi tubuh saya tidak bekerja dengan baik akhir2 ini karena asupannya mungkin kurang bergizi atau karena tubuh ini saya porsir habis-habisan, jadi dia protes untuk diistirahatkan.

Serangan pertama coba saya antisipasi dengan obat2an dari Indonesia, tapi seperti tahun lalu, obat kita tidak mempan melawan virus flu pilek Jepang. Alhasil hingga hari ini kondisi saya belum membaik juga. Terpaksa saya harus mengunjungi Dokter di Meidai, dan dapatlah segepok obat untuk melawan virus ini.

Flu pilek yang kata orang Jepang `kaze` atau batuk `seki` menurut saya bukan penyakit biasa. Di waktu kecil dulu saya pernah menderita penyakit batuk yang berkepanjangan, bukan TBC tapi kalau tidak salah batuk rejang (?) namanya. Saya masih ingat bagaimana mamak sampai ikut menangis kalau saya batuk, karena hampir2 saya tidak bisa menarik nafas. Paling takut jika penyakit ini datang lagi, Allahumma ya Allah, Dzat Yang Memberi kesehatan, jauhkan tubuh ini dari penyakit yang berbahaya !

Saya termasuk orang yg tidak bisa bed rest jika sakit, karenanya dalam keadaan batuk pun saya tetap ke kampus. Tapi batuk di jalan, di kereta membuat saya menderita. Menderita karena was2 jika ada orang yang melotot marah, was2 jika ada orang yang terbangun karenanya. Perasaan was2 ini justru biasanya menambah hebat batuk saya. Tapi, bagaimana lagi, saya mencoba untuk tidak berkonsentrasi pada penyakit ini atau mensuggesti diri saya untuk batuk.

Di Jepang, ada hal menarik yang mungkin tidak akan kita jumpai di Indonesia. Ketika batuk, pilek, flu atau alergi terhadap serbuk/debu, orang terbiasa memakai masker. Saya pun tak ketinggalan. Walaupun di awal saya merasa tersiksa, karena nafas jadi susah, dan kalau bernafas kacamata jadi berembun. Tapi sekarang saya jadi terbiasa. Suatu budaya yang menurut saya patut dicontoh : Menjaga jangan sampai orang lain menjadi menderita karena perbuatan kita !
posted by uni ramli @ 11:13 PM

No comments:

Post a Comment