Makanan khas Jepang |
Makanan khas Jepang seperti sushi dan sashimi, di Tokyo ada banyak makanan dari negara-negara lain yang menurut saya lebih enak ketimbang makanan Jepang yang terkadang hambar...
Anyway, saran saya kalau ingin menghemat budget makan selama di Jepang : puas-puaskan makan pada jam makan siang, karena jam makan siang (lunch time, biasanya antara jam 11 pagi - 3 sore) lebih murah ketimbang malam.Biasanya restoran-restoran menyediakan menu khusus lunch set yang murah. Kalau kita datang ke restoran yang sama di malam hari, tiap masakan dijual satuan per piring. Belum lagi kalau yang didatangi adalah izakaya (restoran gaya jepang), ada yang mengenakan service charge per orang diluar harga makanan. Izakaya ini sebenarnya tempat minum (baca: bir, sake). Karena itu, begitu tamu duduk akan langsung ditanya mau minum apa. Tapi selain minuman beralkohol biasanya juga disediakan minuman non alkohol seperti ulong cha (es teh cina), orange juice, atau coca cola.
Kalau lunch set yang dijual siang hari harganya di bawah 1000 yen, biaya yang dikeluarkan per orang untuk makan malam di Izakaya ini paling sedikit 2000 yen per orang. Ini harga standar bawah banget, kalau tahu tempat yang murah. Rata-rata bisa habis 4000 - 5000 an sekali makan. Enaknya di Izakaya ini, banyak masakan Jepang seperti sashimi, yakitori, masakan ikan, dan tofu. Waktu lunch time, menu-menu ini dikeluarkan dalam porsi sedikit tapi plus nasi, salad atau acar-acaran dan miso shiru. Kadang-kadang juga ada dessert khusus untuk cewek. Jadi kalau ingin mencicipi sedikit sashimi, datanglah waktu jam makan siang. Tapi kalau ingin makan agak mewah, silahkan datang waktu malam.
Selain izakaya, kalau ingin makan sushi, restoran sushi yang berputar jauh lebih murah ketimbangyang sistem counter. Kalau di tempat yang berputar harga per sushi dipatok 100 yen per piring isi dua buah sushi, di restoran sushi ber-counter harganya tergantung pada jenis ikannya. Di restoran yang berputar ada juga sushi yang harganya lebih dari 100 yen, tapi masih lebih reasonable ketimbang counter. Orang Jepang sih bilang bahwa rasa ikan di restoran sushi ber-counter lebih enak dibanding yang dijual di tempat berputar. Tapi buat saya yang masih lidah Indonesia, rasanya sushi di Jepang sama saja... tidak lebih asin atau manis, bisa pedas menyengat kalau diolesi wasabi, tapi selebihnya ya tidak ada bedanya. FYI, di restoran 100 yen sushi di Shibuya, ada aturan untuk makan paling sedikit 7 piring per orang. Jadi kalau mau makan sushi di daerah ramai turis, pastikan dulu berapa minimal sushi yang harus dimakan.
Selain sushi dan sashimi, ada juga restoran chain store yang menyediakan makanan khas Jepang yang lain. Restoran-restoran seperti ini ada di beberapa tempat, dan harganya relatif murah. Ini saya cantumkan linknya, cuma karena semuanya hanya tersedia dalam bahasa Jepang, diingat-ingat saja bentuk tulisannya, siapa tahu kalau nanti ketemu paling tidak sudah ada bayangan restoran itu jualan apa.
- gyudon (beef bowl), dijual di Matsuya, Yoshinoya, dan beberapa chain restoran lain. Harganya rata-rata 400-500 yen.
- tendon (nasi + tempura dalam mangkok), dijual di Tenya. Harganya juga sekitar 500 yen. Bisa lebih mahal untuk yang menunya komplit.
- japanese kare, dijual di Coco ichibanya - mereka punya menu dalam bahasa Inggris, Kare no Ousama. Restoran-restoran biasa juga banyak yang menyediakan kare jepang untuk makan siang, tapi menu kare di restoran spesialis kare lebih banyak dan toppingnya bisa macam-macam. Harga karenya bervariasi mulai dari 400 yen-an sampai 800 yen-an.
- teishoku (set menu masakan jepang), biasanya berisi masakan ikan + nasi + miso shiru + sayuran sedikit. Menu ini ada di Ootoya, dulu Meshiyadon - sekarang namanya ganti jadi Yayoiken. Harganya sekitar 700-800 yen.
- ramen, banyak banget yang jual, tapi saya masih belum ketemu rasa ramen Jepang yang cocok di lidah saya, setiap daerah di Jepang punya rasa ramen sendiri-sendiri seperti Hokaido ramen, Kyushu ramen.
0 comments:
Post a Comment