Menu

Tuesday 27 October 2009

Ma'ad Badr Al-Islami


Selintas tentang jam’iyah Al Wafa Al Islamiyah
Bogor Indonesia

Jami’iay Al Wafa Al Islamiyah Bogor didirikan untuk mengusung da’wah sunnah berdasarkan manhaj salafus sholih sambil berupaya keras melakukakn proses kaderisasi da’wah untuk menyiapkan tenaga-tenaga muda yg kelak menjadi penerang bagi umat ini. Lembaga ini berdiri pada tanggal 27 Desember 2004 dan berkantor pusat di Bogor Jawa Barat.
Menyadari betapa urgennya proses kaderisasi dakwah, lembaga ini merasa perlu menyiapkan media-media yg mendukung proses tersebut dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Oleh karenanya seluruh pimpinan lembaga ini berupaya keras menyiapkan beberapa ma’had dengan ma’had yang semuanya berdomisili di Bogor dan Cianjur Jawa Barat. Pertama Ma’had Yatim Al Wafa Bogor, kedua Ma’had Badr Al Islami sebagai wadah dan pembentuk dan membina para da’I, ketiga Ma’had Putri Al Wafa sebagai media membina para akhwat muslimah menjadi ibu yang sholihah dan sebagai da’iyah bagi komunitas muslimah dilingkungannya. Ketiganya berlokasi di kecamatan Taman Sari Bogor. Dan keempat Ma’had Al Wafa Cianjur Jawa Barat (Ma’had Uhud). Saat ini Jam’iyah Al Wafa sedang membangun sebuah markas dakwah di Lampung, setelah membangun beberapa masjid yang dilengkapi dengan rumah imam di Serang Banten. Dan kedepan Jam’iyah Al Wafa terus berupaya mengasuh anak-anak yatim yang telah kehilangan orang tua mereka dengan membuka ma’had-ma’had yatim di beberapa tempat di Indonesia.
Sesungguhnya Jami’iay Al Wafa Al Islamiyah merupakan lembaga yang bergerak dalam bidah Dakwah, pendidikan dan sosial, dengan berbagai program berkesinambungan yang terjabar dalam kegiatan sebagai berikut :
Mengadakan daurah-daurah Syar’iyah dan da’wiyah secara rutin. Baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Pengiriman da’i ke daerah-daerah tertentu untuk menyebarluaskan da’wah sunnah berdasarkan pemahaman salafus sholih.
Penerbitan buku-buku islam dan brosur-brosur dakwah yang bermanhaj salaf.
Mengasuh dan membina anak-anak yatim piatu dalam ma’had yang didesain secara khusus dengan menyediakan semua fasilitas pendukung secara maksimal. Dari makan sehari-hari, pakaian, perlengkapan pribadi, SPP, Laboratorium Bahasa, kendaraan bis untuk rihlah (Tamasya) dan semua kebutuhan sekolah sampai perawatan kesehatan.
Menyiapkan kader da’i dan da’iyah dalam sebuah ma’had yang dirancang khusus dengan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan penguasaan bahasa arab dan hafalan Al-Qura’an.
Membangun masjid dan rumah imam di daerah-daerah yang membutuhkannya. Dan menyipakan imam khusus yang mengelola kemakmuran masjid tersebut.
Mengadakan buka puasa bersama pada bulan Ramadhan.
Pembagian hewan qur’ban
Khitanan massal
Melakukan upaya-upaya semaksimal mungkin untuk mengurangi berbagai bentuk kemungkaran yang menyebar dikalangan masyarakat dengan cara-cara yang hikmah dan elegan.

Tentu saja lembaga ini tidak dapat bergerak dinamis tanpa dukungan dan partisipasi dari para muhsinin yang dengan penuh keikhlasan mendonasikan sebagian harta kekayaan mereka untuk da’wah ini. Dan lembaga ini juga tidak akan mampu meretas jalan da’wah sunnah yang mulia in tanpa dukungan partisipasi dan kerja sama yan baik dengan institusi dan lembaga-lembaga da’wah lainnya yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sejalan, yaitu menegakan da’wah ahlus sunnah wal jama’ah berdasarkan pemahaman salafus sholih dan berjuang membendung berbagai bentuk bid’ah dan kemungkaran yang menyebar luas di lingkungan masyarakat.





Wednesday 7 October 2009

Welut Listrik

Beberapa ratus species ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar.
Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta. Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada speciesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.

Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik. Hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah. Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.

Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika ketemu musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu. Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Hewan lain tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.