Meningkatkan Jumlah Wisatawan ke Jepang
Upaya menjadikan Jepang kembali sebagai surga wisata
Di Jepang terdapat banyak tempat yang menarik untuk kunjungan wisata, terutama daerah-daerah yang kaya akan keindahan alam dan budaya, seperti Kyoto, Nara, Okinawa, Kamakura, dll. Meskipun demikian, akhir-akhir ini jumlah wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke Jepang tidaklah bertambah dengan pesat. Kini setiap tahun rata-rata kurang lebih 5 juta orang wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke Jepang, padahal orang Jepang yang bepergian ke luar negeri berjumlah total 16 juta lebih dalam setahun. Bandingkan dengan Perancis yang paling banyak menerima wisatawan mancanegara (75 juta orang per tahun), kemudian RRC (lebih dari 30 juta orang wisatawan), Thailand (9 juta wisatawan), dan Korea Selatan (5,3 juta wisatawan). Ternyata Jepang menempati kedudukan ke-33 dalam jumlah wisatawan mancanegara.
Dengan latar-belakang demikian, Perdana Menteri Koizumi Junichiro dalam pidato politiknya di DIET (parlemen) pada tanggal 31 Januari 2003 berbicara mengenai visinya untuk menaikkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jepang, kalau bisa mencapai dua kali lipat dari jumlah rata-rata sekarang.
Pada 14 Januari 2003, Perdana Menteri menyatakan pembentukan Dewan Penasihat Pariwisata Jepang (Japan Tourism Advisory Council) untuk tujuan tersebut. Dewan itu telah terbentuk pada tanggal 24 Januari, diketuai oleh Kimura Shosaburo, seorang profesor emeritus dari Universitas Tokyo, yang bertugas untuk merumuskan rencana dasar untuk menarik para wisatawan mancanegara ke Jepang. Laporannya diharapkan sudah rampung pada pertengahan bulan April 2004. Prof. Kimura berkata, "Kami ingin Jepang menjadi kuat baik dalam industri maupun pariwisata. Ada harapan di kalangan pemerintah dan bisnis bahwa upaya mendorong pariwisata akan menjadi salah satu jalan untuk mengatasi kelesuan ekonomi yang berkepanjangan yang kini melanda Jepang".
Mengapa pariwisata harus ditingkatkan dalam usaha memacu ekonomi? Pariwisata merupakan salah dari industri pertumbuhan dalam abad ke-21 ini. Pentingnya industri terlihat dalam angka konsumsi dalam sektor ini yang berjumlah 4,8% dari produk kotor nasional (sekitar 20 trilyun yen) dan mampu memberikan pekerjaan bagi banyak orang. Lagi pula pariwisata akan menjadi katalis bagi revitalisasi (pembangkitan kembali) ekonomi. Bila wisatawan mancanegara mengunjungi sebuah daerah Jepang, maka penduduk di daerah tersebut akan meningkat kepercayaannya dan rasa bangganya akan daerahnya, dan hal itu akan membantu memberi tenaga pendorong bagi daerah tersebut.
Dari warisan budaya hingga ke kasino .
Baik Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) maupun Kementerian Pertanahan, Prasarana dan Angkutan menyebutkan pentingnya kebijakan tentang pariwisata Jepang yang memanfaatkan ciri-ciri unik Jepang. Oleh karena itu diusulkan tindakan seperti pelestarian dan penonjolan aset-aset dan warisan budaya secara aktif.
Di samping itu juga diserukan peningkatan wisata industri mengingat adanya keinginan besar untuk belajar dari sejarah perkembangan industri Jepang di kalangan negara-negara Asia Tenggara. Ada usulan agar situs-situs industrial serta pabrik-pabrik dapat dimanfaatkan sebagai sasaran peninjauan& pengkajian mengenai industrialisasi, dan dengan demikian mengandung nilai budaya yang tinggi. Keidanren percaya bahwa situs-situs demikian dapat berlaku efektif dalam menarik para pengunjung dari negara-negara Asia lainnya. Di samping itu, juga akan didukung usaha-usaha daerah untuk memanfaatkan ciri-ciri khasnya untuk mendorong pariwisata. Misalnya, dalam hal Kota Metropolitan Tokyo, yang akan ditonjolkan adalah taman-taman bertema serta toserba-toserba yang termashur. Pulau Kyushu menarik para pasangan yang sedang berbulan madu dari Korea, sedangkan pulau di bagian utara, Hokkaido, menarik para wisatawan dari negara-negara Asia untuk menikmati salju di musim dingin dan bunga-bunga di musim panas. Juga ada usulan untuk mengadakan kasino, misalnya di Tokyo. Akan tetapi, kasino menyangkut perjudian yang illegal menurut hukum. Ada pula usulan tentang pembentuk zona-zona khusus untuk tujuan tersebut.
Menghilangkan hambatan
Di negara Jepang yang dianggap sudah begitu maju, ternyata prasarana untuk menarik wisatawan masih tetap belum memadai. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan papan nama yang ditulis dalam berbagai bahasa, dibangun lebih banyak bandar udara internasional, serta proses visa yang lebih mudah. Kemudian, hal yang penting lainnya adalah usaha untuk menekan harga sehingga Jepang mempunyai daya saing yang cukup baik dalam dunia pariwisata. Perjalanan seorang wisatawan Jepang dari Tokyo ke bagian lain Jepang seperti Okinawa (bagian selatan) ternyata jauh lebih mahal daripada biaya yang harus dikeluarkan oleh wisatawan tersebut bila dia pergi berwisata ke luar negeri, misalnya ke Thailand (yang lebih jauh). Oleh karena itu kalangan yang terkait dengan pariwisata harus bekerja bersama untuk menekan harga. Ternyata di Jepang sekalipun masih ada banyak hal yang harus dibenahi untuk meningkatkan pariwisata dan menarik banyak wisatawan dari mancanegara.
Daerah wisata yang terkenal di Jepang
Di Jepang alam dan cuaca berbeda dari bagian utara hingga ke bagian selatan. Kawasan paling utara, yang paling dingin adalah pulau Hokkaido. Yang paling selatan adalah kepulauan Okinawa. Pulau Honshu merupakan pulau yang terbesar dan paling utama, di mana terletak kota-kota yang paling penting seperti Metropolitan Tokyo, Osaka, Kyoto, dll.
Kemudian ada pula dua pulau utama lainnya, yaitu Kyushu dan Shikoku. Berbagai ragam corak alam dan budaya dapat dinikmati di berbagai tempat tersebut. Misalnya Kyoto dan Nara terkenal dengan kuil dan taman khas Jepang. Kawasan utara Tohoku kaya akan pemandangan alam pegunungan dan danau. Bagian tengah di pulau Honshu, disebut Chubu, memiliki banyak tempat-tempat peninggalan budaya dan seni tradisional seperti Nikko di Tochigi, Kamakura, dll.
Di pulau Shikoku terdapat puri Matsuyama, Kochi, Laut Pedalaman; Tokushima adalah asal tari kerakyatan Awa Odori. Pulau Kyushu juga mempunyai kekhasan tersendiri, dengan kota Nagasaki, Fukuoka, dll.
Akhirnya, kepulauan Okinawa, yang terdiri dari sejumlah pulau, kaya akan kesenian yang mirip dengan kesenian negara-negara Asia Tenggara, demikian pula keadaan alamnya dan cuacanya. Jelaslah, Jepang memang memiliki banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Bukan hanya Gunung Fuji atau bunga sakura saja yang menawan untuk dilihat, tapi masih banyak lagi! Alam indah yang dilestarikan dengan cukup baik, transportasi tersedia dengan jaringan yang tersebar ke berbagai penjuru Jepang.
0 comments:
Post a Comment