Menu

Sunday, 7 December 2008

news jepang 4

TOKYO - Jepang melaporkan defisit perdagangan pada ekspor mobil dan peralatan elektronik yang terjadi pada Oktober. Hal ini disebabkan gejolak krisis finansial global.

Angka defisit mencapai 63,9 miliar yen (USD665 juta) atau kebalikan dari surplus sebesar 999,4 miliar yen setahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata pasar diperkirakan surplus sekira 104,8 miliar yen.

Ekspor jatuh 7,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6.926,1 miliar yen. Ini merupakan penurunan pertama selama empat bulan. Pengiriman mobil merosot 15 persen, sedangkan perangkat elektronik turun 12,6 persen.

Impor meningkat 7,4 persen menjadi 6.990,1 miliar yen, atau merupakan peningkatan untuk 13 bulan berturut-turut dan menjadi kenaikan tertinggi pada Oktober sebagai biaya energi tinggi untuk terus mendongkrak nilai impor.

Surplus dari Amerika Serikat (AS) turun 27,5 persen, sedangkan dengan Uni Eropa menyusut 24,8 persen. Surplus dari wilayah Asia lainnya juga jatuh 38,7 persen akibat defisit yang meluas dari China sebesar 27,3 persen karena ekspor yang menurun.

Sebelumnya, Jepang sempat memiliki sejarah menikmati surplus besar karena tajamnya permintaan mobil dan produk lainnya. Namun gejolak kondisi krisis finansial global dan penguatan yen "memukul" ekspor.

Jepang terakhir melaporkan defisit perdagangan pada bulan Agustus. Ini merupakan catatan merah pertama selama 26 tahun kecuali di bulan Januari, ketika ekspor cenderung lambat karena liburan Tahun Baru.

0 comments: