Menu

Sunday 7 December 2008

news jepang 5

TOKYO - Ekspor Jepang ke Asia jatuh hingga 4 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya. Ini merupakan penurunan pertama kalinya sejak 2002.

Hal ini menunjukkan kejatuhan akibat krisis kredit telah meluas ke tetangga mereka seperti China dan menjadi momentum bagi investor untuk menyelamatkan uang tunai mereka.

Sebelumnya pengiriman ekspor ke Asia melindungi Jepang karena melemahnya permintaan ekspor dari AS. Penurunan ekspor di Jepang menjadi tanda jika penurunan ekonomi global akan semakin memburuk di negara lain.

"Jatuhnya ekspor ke Asia mencerminkan perekonomian mereka juga terpukul akibat penurunan ekonomi di negara maju," jelas kepala ekonom di Norinchukin Research Institute di Tokyo Takeshi Minami, seperti dikutip reuters, Kamis (20/11/2008).

Dia berharap perekonomian Asia, terutama China, dapat membantu pertumbuhan ekonomi global yang telah menghadapi pelemahan permintaan di AS dan Eropa. Hal ini juga menyebabkan terjadinya penutupan pabrik dan pemangkasan jumlah pekerja.

Karena itu Menteri Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial Yin Weimin mengatakan, saat ini prioritas pemerintah adalah menstabilkan para pekerja terkait tingkat pengangguran. Hal ini disebabkan keprihatinan perluasan penurunan ekonomi yang terjadi di Beijing.

Selain itu, masalah penurunan ekonomi di pasar negara berkembang membuat mata uang Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia ke tingkat terendah sejak krisis keuangan Asia satu dekade lalu. Mata uang India rupee juga mencetak catatan catatan rendah.

Pasar Asia menderita sama dengan yang terjadi di pasar saham AS dan Eropa, yakni jatuh ke tingkat terendah selama 5 tahun. Saham Jepang Nikkei jatuh 6,9 persen, sedangkan Indeks semua Negara yang tergabung dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengalami tingkat terendah sejak Mei 2003, yang disebabkan jatuhnya saham Asia.

Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed) meramalkan ekonomi AS akan mengalami kontraksi pada i paruh pertama tahun depan. Hal ini merupakan sinyal jika mereka telah siap memotong suku bunga lebih lanjut. Sedangkan harga konsumen AS bulan lalu mencatat penurunan terbesar mereka.

0 comments: