Menu

Sunday 7 December 2008

news jepang13

TOKYO - Mayoritas pimpinan perusahaan raksasa di Jepang mengatakan, masa-masa ekspansi ekonomi Jepang akan segera berakhir. Hal ini diketahui dari hasil polling media di Jepang, The Asahi Shimbun, Minggu (22/6/2008).

Media cetak tertua di negeri sakura itu melakukan survei terbarunya itu kepada 100 perusahaan besar sejak 29 Mei hingga 12 Juni. Beberapa perusahaan di antaranya, Sony, Hitachi, Canon, dan Nintendo.

Berdasarkan hasil polling tersebut, 53 perusahaan mengatakan ekspansi ekonomi Jepang belakangan ini akan segera berakhir. Hal ini mempertajam hasil polling sebelumnya yang dilakukan kepada tujuh perusahaan, November lalu.

Sementara 10 perusahaan mengatakan ekonomi Jepang akan terus berekspansi hingga musim panas itu. Sedangkan 32 perusahaan tersisa, menyatakan fase ekspansi masih akan menemui ujungnya akhir musim ini atau tahun depan.

Para responden itu melihat dari sejumlah faktor. Suramnya ekonomi AS dan melambungnya harga minyak dan bahan mentah menjadi faktor negatif yang memengaruhi masa depan ekonomi Jepang.

Menteri Keuangan Jepang Fukushiro Nukaga seperti dikutip AFP Minggu (22/6/2008), juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, ekonomi Jepang memerlihatkan sejumlah pertanda keterpurukan di tengah ketidakpastian global.

"Perhatian kepada perlambatan dalam ekonomi AS sedang meningkat. Sementara prospek dari ekonomi China belum diketahui. Kami telah katakan, ekonomi Jepang akan terus berdiri, namun akan menemui kelemahannya," ucapnya kepada televisi Jepang TV Asahi.

Ekonomi Jepang tumbuh dengan cepat hingga 4 persen di kuartal pertama 2008. Ini membuat Jepang mengalami pertumbuhan positif selama tiga kuartal terakhir dan menjadikannya sebagai negara kedua di dunia yang mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi. Di mana sejak era 1990-an Jepang secara bertahap bangkit dari keterpurukannya.

Kendati demikian, banyak analis memeringatkan bahwa perlambatan ekonomi akan menjadi hal yang tidak terhindarkan untuk Jepang pada kuartal kedua. Ini terkait dengan ?kebekuan' ekonomi global yang terjadi saat ini.

0 comments: